Hizbullah pada Minggu (25/8/2024) mengumumkan bahwa tahap pertama serangan balasan terhadap Israel, mengerahkan pesawat tanpa awak dan meluncurkan 320 roket Katyusha yang menargetkan 11 instalasi militer Israel.
PROHABA.CO – Pembalasan yang dilakukan Kelompok Hizbullah Lebanon atas terbunuhnya tokoh militer senior di kelompok itu, Fuad Shukr, beberapa waktu lalu, kini sudah dimulai.
Dalam pembalasan tahap pertama pada Minggu (25/8/2024), pejuang Hizbullah mengklaim menembakkan 320 roket Katyusha ke Israel.
Kelompok Hizbullah mengklaim bahwa mereka menyerang pangkalan militer untuk memfasilitasi perjalanan pesawat tanpa awak dan operasi ‘akan memakan waktu.’
Menyusul serangan pendahuluan IDF di Lebanon selatan, Hizbullah mengeluarkan dua pernyataan pada Minggu (25/8/2024) pagi.
Mereka merinci apa yang digambarkannya sebagai ‘tahap pertama’ dari tanggapannya terhadap pembunuhan kepala militer mereka, Fuad Shukr, di Beirut, beberapa waktu lalu.
Hizbullah juga mengklaim bahwa mereka sudah menembakkan 320 roket ke ‘target militer’ di Israel.
Targetkan 11 Instalasi Militer Israel
Dikutip dari Tribunnews.com, Hizbullah meluncurkan serangan balasan tahap pertama terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan Fuad Shukr
Hizbullah pada Minggu (25/8/2024) mengumumkan bahwa tahap pertama serangan balasan terhadap Israel, mengerahkan pesawat tanpa awak dan meluncurkan 320 roket Katyusha yang menargetkan 11 instalasi militer Israel.
“Sesungguhnya, kami akan membalas dendam kepada para penjahat,” kata Hizbullah dalam sebuah rilis, yang menyebut tindakan ini sebagai balasan atas pembunuhan komandan senior mereka, Fuad Shukr, dalam serangan udara Israel di Beirut, akhir Juli 2024 lalu.
Hizbullah mengatakan pihaknya berhasil menargetkan dan menyerang Pangkalan Meron, Posisi Artileri Neveh Ziv, Pangkalan Zaatoun, Posisi Artileri Zaoura, Pangkalan Sahel, Pangkalan Ein Zeitim, dan Barak Ramot Naftali.
Di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel, gerakan itu mengatakan mereka juga menyerang Barak Keila, Barak UAV, Pangkalan Nafah, dan Pangkalan Yardena.
Pada saat yang sama, militer Israel mengungkapkan bahwa ‘puluhan’ pesawat tempur melakukan operasi di dalam Lebanon setelah mendeteksi persiapan Hizbullah untuk meluncurkan roket ke Israel.